SULTENG BERJAMAAH & SULTENG MENGAJI : SEBUAH REVOLUSI GAGASAN ANWAR HAFID TERHADAP ANOMALI KRISIS KEPERCAYAAN PUBLIK -->

Advertisement Masukkan script iklan 970x90px

SULTENG BERJAMAAH & SULTENG MENGAJI : SEBUAH REVOLUSI GAGASAN ANWAR HAFID TERHADAP ANOMALI KRISIS KEPERCAYAAN PUBLIK

infobaru
Minggu, 09 Maret 2025


Pembaca

Anwar Hafid
Gubernur Sulawesi Tengah 


Oleh: Dr. SYARIF MAKMUR,MSi

Arsiparis Ahli Utama Kementerian Dalam Negeri 

(Ketua Harian Pengurus Nasional Asosiasi Arsiparis Indonesia)



Hampir semua Presiden RI mengalami krisis kepercayaan publik, mulai Soekarno, Soeharto hingga Joko Widodo. Mengapa krisis kepercayaan publik kerap terjadi terhadap hampir semua pemimpin ? Guru besar Ilmu Pemerintahan Prof Dr Taizi Nduhu Ndraha ( alm) telah mewanti-wanti hal ini bahwa Tanggungjawab Pemerintahan akan bermuara kepada kepercayaan rakyat. Dalam bukunya Kybernologi ( 2003) Pakar Ilmu Pemerintahan itu menyebutkan ada 4 ( empat) siklus Tanggungjawab Pemerintahan yaitu : Janji, Bukti, kepercayaan, dan Partisipasi. Soekarno, Soeharto hingga Jokowi pernah berjanji, tetapi banyak yang tidak terbukti sehingga kepercayaan rakyat menurun bahkan bisa menjatuhkan sang pemimpin, dan hal itu berimbas pada tingkat partisipasi rakyat dari waktu ke waktu semakin menurun. Anwar Hafid belajar dari berbagai krisis yang menimpa para presiden di negeri ini, beliau juga banyak belajar dari para mantan gubernur yang pernah mengalami krisis kepercayaan. Tidak ada satupun penyakit pemerintahan atau birokrasi yang dapat terobati, kalau hanya mengobati dengan instrument-instrumen praktis yang sifatnya mengejar dunia. Ibarat obat dan penyakit, banyak pemimpin di negeri ini yang mengobati penyakit tetapi menggunakan obat yang salah. Rakyat nya sakit malaria atau flu berat, pemimpin nya memberi obat diare atau obat sakit kepala. Langkah Gubernur AH dengan menggagas obat baru yang bernama Sulteng berjamaah dan Sulteng mengaji merupakan obat yang dapat menyembuhkan segala penyakit ( Alquran & Hadist). Argumentasi ini bukan pendapat atau janji para ahli dan para dokter, tetapi hal ini adalah janji Allah sang maha pencipta alam semesta yang harus di yakini kebenaran nya. Keberhasilan Pemimpin Iran Ayatollah Khomeini ( 1979) dalam menjadikan Iran, yang semula sebagai negara paling sekuler menjadi negara militant yang maju dan modern karena berbasiskan nilai-nilai Islam sekalipun Indonesia tidak pernah berkiblat ke negara aliran siah itu. Permasalahan kemiskinan strukutural dan kultural, pengangguran, potensi gempa dan tsunami yang masih berpotensi di Sulawesi Tengah akan dapat diselesaikan dengan gagasan sulteng berjamaah dan sulteng mengaji oleh Gubernur yang relegius itu. Mungkin saja gagasan-gagasan ini akan menghadapi banyak tantangan dan tidak disukai oleh sebagian orang, tetapi publik sangat berkeyakinan bahwa langkah revolusioner ini akan mendapat dukungan besar dari rakyat Sulawesi Tengah dan harus diyakini akan mendapat bantuan langsung dari Allah swt melalui para malaikat. Keyakinan ini harus terpelihara dan dijaga oleh Bapak Gubernur AH dan pembantu-pembantunya agar terhindar dari segala malapetaka dan marabahaya. Kita perlu merenungkan peristiwa tsunami dan likquifaksi yang melanda palu, donggala dan sigi pada Tahun 2019. Perenungan ini diperlukan, karena peristiwa itu merupakan teguran Allah terhadap pemimpin dan rakyat Sulteng yang dalam tanda kutip telah menyimpang dari perintah Allah dan rasulnya. Daerah yang kaya raya terbesar nomor 7 di Indonesia ini, perlu dan dibutuhkan tangan- tangan pemimpin nya dalam mengelola sumber daya alam. Publik meyakini dan terbangun dari ide dan gagasan AH yang memulai semua itu dengan gerakan Sulteng berjamaah & sulteng mengaji yang bermakna wahai rakyat Sulteng, mari kita makmurkan masjid, tinggalkan aktivitas kerja mu, tinggalkan sementara waktu bercocok tanam mu, tinggalkan sementara mencari ikan di laut atau sungai dan tinggalkan urusan duniamu untuk melakukan sholat dan mengaji, dan aku akan selesaikan masalahmu dan membantu apappun yang kalian minta. Bagi Allah swt adalah hal yang sangat kecil bila hanya meminta mensejahterakan masyarakat Sulteng, karena seluruh bumi dan isinya serta langit di urusnya. Tinggal butuh keyakinan kita semua, apakah kita meyakini janji-janji Allah atau tidak, karena apa yang kita yakini itulah yang kita dapatkan. Begitu pun juga adalah hal yang sangat kecil bila hanya meminta Jabatan Kepala Dinas, jabatan Kepala Biro dan jabatan lainnya, itu akan di dapatkan dengan sangat mudah. Gubernur AH sudah menegaskan bahwa bila ASN yang rajin ke Masjid sholat berjamaah akan ia pertahankan dalam jabatan bahkan mendapat promosi jabatan, hal itu bukan lah pemberian Gubernur tetapi pemberian Allah.


TRUST DAN PARTISIPASI RAKYAT

Tanggungjawab Pemerintahan itu memiliki 4 (empat) dimensi utama : (1) Janji, (2) Bukti, (3) Percaya dan (4) Partisipasi atau dukungan ( Ndraha : 2003, kybernologi)

Ibarat dalam rumah tangga, trust atau kepercayaan memegang peranan kunci. Seorang suami yang bertanggung jawab bila telah berjanji kepada istrinya dan janji itu terbukti, maka yakinlah bahwa istri bahkan anak-anak akan sangat percaya kepada bapaknya atau suaminya. Tetapi bila janji-janji selalu meleset dan tidak ditepati, maka istri bahkan anak-anak tidak akan pernah percaya dan berdampak kepada dukungan atau partisipasi istri dan anak-anak akan menurun. Demikian pula dalam pemerintahan, janji-janji seorang Pemimpin harus dapat dibuktikan. Berjanji untuk pendidikan gratis dan kesehatan gratis harus di buktikan sekalipun janji itu dilakukan secara bertahap selama 5 (lima) Tahun. Partisipasi publik adalah keterlibatan mental dan emosional, orang-orang dalam situasi kelompok dan mereka berbagi tanggungjawab untuk mencapai suatu tujuan. Partisipasi publik memiliki 5 (lima) dimensi atau unsur utama yaitu : (1) keterlibatan mental, (2) keterlibatan emosional, (3) situasi kelompok, (4) tanggungjawab dan (5) Tujuan. Kelima unsur utama partisipasi diatas, tidak dapat dibentuk dengan sanksi atau reward, tidak dapat dibentuk hanya melalui himbauan aparat keamanan, tetapi sangat diyakini partisipasi publik itu dapat terbentuk di Masjid-masjid, surau-surau dan musholah. Bukan kah keberhasilan perjuangan Islam dijaman Nabi dan sahabat pada 1400 tahun yang lalu terbentuk partisipasi dan dukungan nya melalui masjid. Oleh karena itu masjid tidak hanya dijadikan tempat sholat tetapi juga dapat dijadikan sebagai sentral aktivitas untuk ibadah-ibadah lainnya. Penulis menduga ada banyak target dan sasaran yang ingin dicapai oleh Anwar Hafid sebagai gubernur Sulteng dalam kurun waktu 2025 -2030. 



ANOMALI DAN KRISIS KEPERCAYAAN

 Sebagaimana di jelaskan dalam teori Paradigma Thomas Kuhn (1964) bahwa Siklus paradigma itu terdiri atas : (1) normal sains,(2) anomaly, (3) krisis dan (4) revolusi. Sebelum terjadi krisis, maka fenomena yang akan terjadi adalah kondsi yang normal, aman dan terkendali. Kondisi ini diawali oleh simpati masyarakat, dukungan masyarakat terhadap segala kebijakan yang dibuat oleh pemimpin. Seiring berjalan nya waktu, kebijakan itu mulai mendapat kritikan dan sorotan publik dan secara pelan dan pasti terjadi anomaly dan berimbas pada krisis sebagaimana terjadi pada kepemimpinan Soeharto Tahun 1998, dimana paradigm sentralisasi dan paradigma pembangunan berakhir dengan revolusi dengan mundurnya Soeharto yang telah berkuasa selama 32 Tahun. Paradigma kerja kerja kerja yang di gagas Presiden Jokowi hanya bertahan 10 ( sepuluh) Tahun, dan Presiden Prabowo menggantinya dengan Paradigma Merah Putih. Terhadap revolusi gagasan Sulteng berjamaah dan Sulteng Mengaji memiliki pondasi yang sangat kokoh dan penulis meyakini bahwa paradigma ini akan terus urgent dan eksis tidak akan mengalami anomaly dan krisis karena ia di tuntun oleh petunjuk ilahiah yang memiliki bobot besar dibandingkan dengan paradigma kerja kerja dan paradigma merah putih saat ini. Bukan kah Allah telah berfirman bahwa bila kita memperbaiki sholat kita, maka Allah akan memperbaiki hidup kita. Bila dengan berjamaah di masjid, maka kelipatan disiplin dan kinerja sebanyak 27 kali lipat yang di dapatkan dibanding sholat sendirian. Berikut ada 10 ( sepuluh) manfaat kebaikan membaca alquran setiap hari :

(1) mendapatkan pahala dan kebaikan

(2) memberikan derajat dan wibawa

(3) memperoleh rahmat dan lindungan malaikat

(4) memeberi safaat pada hari kiamat

(5) memberi seseorang berperilaku mulia

(6) Hati lebih tenang dan tentram

(7) Selamat dunia dan akhirat

(8) Pentembuh penyakit pada tubuh

(9) menyembuhkan penyakit hati : iri, dengki, dan sombong

(10) memberi kenikmatan pada kedua orang tua di hari kiamat

Sehingga dapat disimpulkan bahwa gagasan sulteng berjamaah dan sulteng mengaji merupakan gagasan brilian atas petunjuk Allah melalui malaikat. Semoga bapak Anwar Hafid di berikan kesehatan, umur yang panjang dan selalu dalam lindungan Allah.