Palu, Dalam rangka Pelaksanaan Musyawarah wilayah DPW PAN berdasrkan surat dari DPP PAN Nonor : PAN/A,KU-SJ/012/II/2025 Tanggal 28 Februari tentang instruksi pelaksaan Musyawarah wilayah dan Musyawarah Daerah Partai Amanat Nasional Se Sulawersi Tengah salah satu poin dalam surat tersebut yaitu membuka pendaftaran bakal calon formatur DPW Dan DPD PAN.
sehubungan dengan surat tersebut , Almubin Marwata dari MPPW PAN Sulteng mewakili pengurus DPW Pan yang sudah menyatakam MOSI TIDAK PERCAYA kepada Ketua DPW pan Sulteng Rusli Dg pallabi dan sekretaris wilayah Yahya R kibi kembali menyatakan sikap MENOLAK sudara Rusli Dg Pallabi dan Yahya R kibi agar tidak dipilih lagi sebagai Formatur / Ketua pada Musyawarah wilayah Partai amanat Nasional Sulawesi tengah untuk menghindari kegaduhan kepengurusan di internal partai demi untuk kebesaran dan kemajuan Partai PAN di Sulawesi tengah . Beliau juga menyampaikan partai PAN di sulawei Tengah mengalami kemunduran tidak ada prestasi apapun yang menonjol Kita lihat di pilkada kemarin dari 13 kabupaten/ kota Partai Amanat Nasional kalah di 11 kabupaten. Hanya 2 (dua) kabupaten yang menang yaitu kabupaten toli-toli kader pan menang terpilih kembali sebagai wakil bupati . ada peran besar ketua DPD Pan Toli-Toli memenangkan kadernya di pilkada Toli-tili. Sedangkan di kabupaten banggai PAN menang sebagai partai pengusung saja."Demikian disampaikan oleh Almubin Marwata selaku sekretaris MPPW, Sabtu (12/04)
Hal senada juga disampaikan oleh salah satu wakil sekretaris DPW PAN Sulteng Edwin pakaya beliau mengatakan ketua DPW dan sekretaris kurang melakukan konsolidasi dan koordinasi dengan DPD sekabupten/Kota ini yang membuat kita kalah baik di pilkada maupun dipemilihan legislatif, di pemilihan legislatif lalu di 4 (empat) kabupeten yaitu Kab. Banggai Kepulauan, Kab. Banggai Laut , Kab. Morowali dan kab. Morowali Utara PAN sama sekali tidak memiliki perwakilan di lembaga legislatif tersebut padahal sebelumny Pan itu ada kursi di kabupaten banggai kepulauan dan kabupaten morowali. Ini yang kami sayangkan ditambah lagi dengan pola kepemimpinan yang cendrung otoriter membuat suasana tidak nyamanan di PAN di Sulawesi Tengah dalam rapat harian banyak pengurus yang tidak mau hadir di DPW PAN oleh karena itu momen musyawarah wilyah ini mari kita dijadiklan bahan evaluasi kinerja ketua dan sekretaris DPW PAN sulteng. Kita butuh perubahan, butuh figur baru memimpin DPW PAN Sulteng kedepan . butuh pemimpin yang memiliki integritas , punya jiwa kepemimpinan dan dapat melaksanakan konsolidasi dan koordinasi yang baik secara internal dan eksternal serta punya visi membangun partai dan sanggup membawa kejayaan pan di sulteng kedepan, sebagai saran untuk pimpinan DPP PAN hendaknya yang dijadikan ketua DPW PAN Sulteng kedepan adalah orang yang tidak mencari kehidupan di partai tetapi dia memiliki sumberdaya sendiri untuk membesarkan partai. Demikian disampaikan Edwin pakaya yang juga dikenal sebagai penggiat LSM di Sulawesi Tengah mengakhiri pembicaraan.
Ditempat terpisah ada beberapa ketua DPD PAN yang tidak mau di sebutkan namanya mengungkapkan kekecewaan terhadap kepemimpinan saudara Rusli dg Pallabi dan Yahya Rkibi pada saat pemilihan legislatif mereka tidak menerima dana saksi akaibatnya PAN kehilangan kursi. Begitupula pada saat pilkada ketua DPW PAN kurang melakukan koordinasi dan konsolidasi dengan DPD sehingga berakibat kekalahan hampir disetiap daerah. Untuk itu harapannya perlu ada kepemimpinan baru di DPW PAN kedepan tapi jika Rusli Dg Pallabi jadi ketua dan Yahya R kibi sekretris wilayah tetap dipertahankan maka kami di DPD Pan akan berpikir kembali untuk bersama-sama membesarkan pan di sulawesi tengah .
*FTR*